tag:blogger.com,1999:blog-21795739375012912142024-03-13T04:57:50.152-07:00M Irpan MAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/01157676046807492149noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2179573937501291214.post-83342436760764771092013-05-20T07:23:00.003-07:002013-05-20T07:23:57.709-07:00MENGEDENTIFIKASI MASALAH MELALUI GEJALA YNG MUNCUL<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Ternyata
ancaman terhadap keamanan LAN / WAN yang paling sering terjadi yang
mengakibatkan kerusakan/gangguan lebih besar dan berbiaya lebih mahal
adalah akibat faktor manusia. Sebagian besarnya terutama adalah “orang
dalam”, seperti karyawan yang membuat kesalahan karena kelalaian dan
karyawan yang tidak jujur atau tidak puas. Hanya sebagian kecil saja
yang diakibatkan oleh “orang luar” seperti <i>hackers</i>, kompetitor dan/atau organisasi lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">1. Kesalahan pengadministrasian sistem</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> : mencakup kesalahan <i>set-up</i>, konfigurasi, administrasi atau pengoperasian sistem LAN, kelalaian mem-<i>back-up</i> dan pengendalian akses yang lemah. Hal ini berpotensi menimbulkan hilangnya kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">2. Kesalahan pengoperasian PC</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> : mencakup semua kelalaian dan kesalahan yang dilakukan saat pengoperasian PC / LAN, seperti penggunaan <i>log-on</i> / password yang tidak pada tempatnya, menghapus file secara tidak sengaja atau <i>back-up</i> yang tidak sempurna. Hal ini berpotensi menimbulkan hilangnya nilai kerahasiaan data dan menurunkan kemampuan sistem.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">3. Kesalahan pemrograman software</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> : mencakup semua <i>bugs</i>,
ketidak-kompatibelan dan masalah lain yang berhubungan dengan
pembangunan atau pemeliharaan LAN. Hal ini berpotensi menimbulkan
degradasi, gangguan dan penurunan kemampuan LAN.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">4. Pengungkapan data secara tidak tepat</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: dapat didefinisikan sebagai informasi yang telah hilang nilai
kerahasiaannya dalam LAN tanpa mendapat sanksi yang sesuai, seperti
akibat kecerobohan atau akibat kecelakaan. Hal ini berpotensi
menimbulkan terlanggarnya kebijakan dan peraturan yang dibuat,
terbatasnya hak akses individu, mempermalukan organisasi serta dapat
menghilangkan kepercayaan para pemegang saham. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">5. Penggunaan sumberdaya secara tidak tepat </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">:
mencakup pengkaryaan sumberdaya organisasi secara ilegal dan/atau
menggunakan sumberdaya diluar organisasi kedalam jaringan internal. Hal
ini berpotensi menyebarkan virus dan pelanggaran hak cipta.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">6. Penipuan dan penggelapan</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: misalnya penghapusan catatan aset perusahaan secara ilegal melalui
pemalsuan/manipulasi kontrol internal, file atau data, menggunakan
jaringan LAN. Hal ini berpotensi menimbulkan kesalahan pembayaran kepada
pihak lain dan kerugian keuangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">7. Memodifikasi data</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: yang dimaksud adalah perubahan data secara ilegal, dengan motivasi
keuntungan pribadi, fanatisme, perasaan frustasi terhadap tugas-tugas,
atau sabotase. Risiko paling tinggi datang dari karyawan yang tidak
puas. Hal ini berpotensi menimbulkan hilangnya keutuhan data dan
kesalahan dalam pengambilan keputusan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">8. Perubahan software</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: yang dimaksud adalah penggantian software secara ilegal dengan
motivasi ketidakpuasan, keuntungan pribadi atau perasaan frustasi
terhadap tugas. Hal ini berpotensi menimbulkan kesalahan dalam
menjalankan proses dan menurunkan kualitas produksi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">9. Pencurian aset komputer </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">:
meliputi penghapusan data secara ilegal dan pencurian hardware atau
software komputer. Hal ini berpotensi menimbulkan hilangnya data-data
penting dan rahasia perusahaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">B. Ancaman dari virus dan <i>malware</i></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Virus
komputer saat ini telah sangat banyak baik macam, bentuk dan cara
penyebarannya. Menimbulkan kerusakan yang serius dan seringkali tidak
terduga terhadap sistem, data maupun program. Virus komputer bekerja
dengan 2 prinsip yaitu meng-<i>copy</i> diri sendiri, dan kemudian
menginfeksi komputernya sebelum mengeksekusi perintah program yang ada
dalam virus tersebut. Perintah program dalam virus tergantung dari
tujuan si pembuat virus itu, bisa langsung tereksekusi untuk merusak
ataupun menunggu saat/peristiwa tertentu. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Program jahat yang sejenis dengan virus adalah <i>trojan horse</i> dan <i>network worm</i>. Secara umum disebut software jahat atau <i>malware</i> (<i>malicious</i> software). Program ini sering dibuat sebagai <i>masquerade</i>, yaitu seolah-olah program yang berguna, sehingga <i>user</i> sering tergoda untuk meng-<i>copy</i>
dan menggunakannya secara bersama-sama. Menggunakan program antivirus
yang baik akan meminimalisir serangan virus dan menghambat
penyebarannya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C. Ancaman secara fisik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Ancaman secara fisik terhadap keamanan LAN / WAN secara umum dikelompokkan :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">1. Gangguan / terputusnya arus listrik</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: terputusnya arus listrik (walaupun sebentar) yang tiba-tiba atau
ketidak-stabilan (lompatan) arus listrik dapat mengakibatkan
terganggunya operasional LAN. Berpotensi mengakibatkan kerusakan
komponen komputer, input data, serta akibat lainnya karena sistem
tiba-tiba <i>shutdown</i>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">2. Kerusakan hardware</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> : mencakup semua jenis kegagalan komponen komputer/LAN, misalnya <i>disk crashes</i>, kipas pendingin rusak atau kerusakan <i>port</i>. Berpotensi mengakibatkan kerusakan dan hilangnya keutuhan data, <i>processing time </i>terganggu, pelayanan LAN terhambat serta penurunan kemampuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">3. Kerusakan akibat api atau air</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">
: bencana banjir atau kebakaran yang melanda ruangan/bangunan tempat
sistem berada akan merusak semua aset dan sumberdaya LAN. Potensi
kerugiannya sangat besar dan untuk memulihkannya membutuhkan biaya,
tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Memiliki <i>Computer Emergency and Recovery System Plan</i> akan membantu mereduksi biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam pemulihan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">4. Ancaman secara fisik lainnya </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">:
meliputi cuaca buruk misalnya suhu udara yang terlalu panas, terlalu
lembab, tetesan air atau kontaminasi kimia; serangan secara fisik
misalnya ledakan bom, serangan teroris, sabotase, kerusuhan atau vandal;
dan bencana alam misalnya sambaran petir, gempa atau gunung meletus.
-antz-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01157676046807492149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2179573937501291214.post-75071432684393371372013-05-20T07:22:00.001-07:002013-05-20T07:22:34.929-07:00Mengisolasi Masalah pada jaringan WAN<strong>Mengisolasi Masalah </strong><br />
Sebelum melakukan <strong>troubleshooting jaringan</strong>, kita
perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah
tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau
dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda <a href="http://www.sysneta.com/troubleshooting-masalah-jaringan">troubleshooting masalah jaringan di corporate network</a>
juga. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil,
terdapat tiga layer seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini,
yaitu Internet, modem / router, dan komputer pada jaringan. Kita harus
bisa mengisolasi di layer yang mana masalah tersebut berada sebelum kita
melakukan troubleshooting jaringan dengan efektif.<br />
Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah<br />
Walaupun mungkin saja kita bisa memperbaiki hampir semua masalah
jaringan, mengetahui di layer mana akar masalah nya adalah sangat
membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita harus menghubungi
technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah mentok tidak
bisa memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting jaringan
tersebut.<br />
Bagaimana cara mengetahui di layer mana akar masalah nya, kita bisa
mengikuti langkah berikut dengan asumsi komputer kita menggunakan
Windows XP / Vista.<br />
<ol start="1">
<li>Click <strong>Start</strong> => <strong>Control Panel</strong> => Click <strong>Network and Internet Connections </strong></li>
<li>Dibawah <strong>Network and Internet Connection</strong> => Click <strong>Network Connection</strong></li>
<li>Sekarang kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita dibawah <strong>Network Connections </strong>window dengan kemungkinan status sebagai berikut:</li>
</ol>
<strong>A > Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa akses internet</strong><br />
Connected Status<br />
Status ini menunjukkan bahwa komputer kita terhubung dengan jaringan
dengan sempurna, yaitu terhubung kepada router / modem di layer tengah
pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless, maka komputer
terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada
masalah pada layer atas yaitu Internet.<br />
Untuk bisa melakukan troubleshooting jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut ini.<br />
<ol start="1">
<li>Pastikan terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website tertentu misal saja ke <a href="http://www.computer-network.net/">www.computer-network.net</a> atau ke <a href="http://www.wireless-router-net.com/">www.wireless-router-net.com</a>
atau kemanapun. Jika anda bisa mengkases website tertentu akan tetapi
website yang lain bagus, berarti tidak ada masalah pada sisi jaringan
anda. Masalah terletak pada fihak ISP yang mungkin salah satu
backbonenya rusak atau putus. Jika sama sekali anda tidak bisa membuka
internet kemanapun, teruskan langkah berikut.</li>
<li>Lepaskan sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat barang semenit kemudian koneksikan lagi.</li>
<li>Lepaskan sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port
LAN pada modem dan port WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat
kemudian sambung lagi. Ini jika anda mempunyai perangkat terpisah
antara wireless router dan modem.</li>
<li>Restart komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website.
Jika anda bisa mengkases website akan tetapi koneksinya lambat sekali
sementara komputer lain bisa mengkases (jika ada lebih dari dua komputer
dalam jaringan) anda bisa mencurigai beberapa komputer yang lain sedang
mengkonsumsi bandwidth sangat intensive mungkin sedang streaming HD
media dari internet atau banyak melakukan sharing files dengan beberapa
komputer. tutup di komputer lain tersebut beberapa aplikasi yang
mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk memastikan masalah.
Jika tak satupun website terbuka, maka lakukan langkah berikut ini.</li>
<li>Jika anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah
putuskan koneksi ke wireless router dan koneksikan komputer anda
langsung kepada modem. Restart komputer anda dan coba lagi akses
internet. Jika anda sukses akses ke internet, maka anda bisa memastikan
ada masalah dengan wireless router anda.</li>
<li>Jika langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka
bisa dipastikan ada masalah dengan modem anda atau ada masalah dengan
IS P anda. Telpon ISP anda untuk memastikan kalau ada masalah dengan
layanan Internet.</li>
</ol>
<strong>B > NIC atau wireless adapter status disabled</strong><br />
Disabled status<br />
Jika gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa
adapter dalam keadaan Disabled. Ada seseorang yang secara tidak sengaja
men-disabled nya atau mungkin anda sendiri yang iseng coba-coba klik
sana sini dan klik <strong>Disable</strong>. Klik kanan icon tersebut dan pilih <strong>Enable</strong>.<br />
<strong>C > limited or no connectivity Status </strong><br />
Limited or no connectivity status<br />
Kondisi <strong>limited or no connectivity </strong>pada dasarnya
tidak ada masalah dengan komputer anda, koneksi ke router atau modem
juga tidak ada masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak
sempurna. Hal ini biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada
router tidak aktif atau ada masalah koneksi antara modem dan internet
(jika fihak ISP memberikan <a href="http://www.sysneta.com/instalasi-dhcp-server">layanan DHCP</a> kepada clients).<br />
Troubleshooting jaringan dengan status <strong>limited or no connectivity </strong>ini
disebabkan beberapa masalah berbeda termasuk koneksi internet yang
gagal, wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure dengan benar.
Ikutin petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan
status ini.<br />
<ol start="1">
<li>Klik kanan adapter tersebut dan pilih <strong>Repair</strong>.
Perhatikan apakah sudah normal connected atau masih limited. Langkah ini
memastikan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server.</li>
<li>Buka property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa <a href="http://www.sysneta.com/konfigurasi-tcp-ip">TCP/IP konfigurasinya</a> adalah obtain IP address automatically.</li>
<li>Putuskan koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi.</li>
<li>Jika ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu beberapa saat dan hubungkan lagi.</li>
<li>Restart komputer anda</li>
<li>Sampai langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau apakah konfigurasi DHCP nya sudah enabled.</li>
<li>Restart komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity ,
dan jika wireless komputer dan modem terpisah, cobalah putuskan modem
dan router terus koneksikan komputer anda langsung ke modem. Restart
komputer dan periksa apakah status sudah berubah.</li>
<li>Jika masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini
menunjukkan adanya DHCP gagal fungsi tidak bisa memberikan IP address ke
clients. Biasanya fihak ISP memberikan konfigurasi DHCP kepada clients.</li>
</ol>
<strong>D > Cable terputus atau lepas</strong><br />
Status kabel jaringan terputus<br />
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.<br />
<ol start="1">
<li>Periksa apakah ada kebel terlepas</li>
<li>Jika kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap
ke port lain pada router / Switch. Anda juga bisa memeriksa status
lampu pada router atau switch saat kabel terhubung ke komputer nomor
berapa port tersebut terhubung, biasanya lampu akan berkedip jika ada
hubungan ke wireless router / switch pada port yang bersangkutan.</li>
<li>Jika masih juga status terputus, cobalah ganti <a href="http://www.sysneta.com/kabel-lan">kabel jaringannya</a> dengan yang baru atau coba pinjam dengan kabel yang terbukti jalan dari komputer sebelah.</li>
<li>Jika masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa mencurigai <a href="http://www.sysneta.com/jenis-kartu-jaringan">adapter</a> anda rusak. Gantilah dengan yangbaru.</li>
</ol>
<strong>E > Wireless adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network</strong><br />
Tidak ada koneksi ke wireless network<br />
Status ini menunjukkan koneksi wireless adapter anda terputus dengan
jaringan wireless anda. Ada dua kemungkinan, adapter wireless anda tidak
bisa terhubung ke wireless network anda, atau koneksi wireless
intermittend.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01157676046807492149noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2179573937501291214.post-7072919614843248802013-05-20T07:15:00.003-07:002013-05-20T07:15:47.209-07:00Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WANKomputer yang terhubung jaringan berbasis luas (WAN) sering kali
mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau
software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna, gejala alam
ataupun komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas
(WAN).
<div>
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah :</div>
<div>
<b>1 </b><b>Tegangan Listrik</b></div>
<div>
</div>
<div>
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang
dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati
mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan
semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik
yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan
peralatan yang kita gunakan mudah rusak.</div>
<div>
<b> </b></div>
<div>
<b>2 </b><b>Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat jaringan berbasis luas.</b></div>
<div>
Hal ini dapat disebabkan gangguan alam (misalnya petir), tegangan
listrik yang tidak baik, ataupun pemakaian yang terus menerus tanpa
perawatan berkala yang baik. Kerusakan pada perangkat / hardware dapat
dideteksi dengan melihat nyala lampu indikator, baik indikator power
(sumber listrik) maupun indikator kinerja lainnya.</div>
<div>
<b><br />3 </b><b>Gangguan pada perangkat software</b></div>
<div>
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC
client, ataupun router. Gangguan ini dapat disebabkan oleh tidak
jalannya aplikasi (hang), konflik IP Address sampai pada kesalahan
konfigurasi yang dilakukan oleh administrator. Pada poin ini, seorang
administrator harus benar-benar menguasai konfigurasi perangkat software
yang digunakan untuk mendeteksi masalah dan memberikan solusinya.</div>
<div>
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada jaringan
WAN, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui indikasi (tanda-tanda)
terhadap kerusakan tersebut baik secara hardware maupun software. Secara
garis besar langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah sebagai
berikut :</div>
<div>
</div>
<div>
a. Melakukan pengecekan secara hardware dengan memeriksa
nyala lampu indikator pada masing-masing perangkat (NIC, Switch, Router,
Modem) serta konektor dan kabel yang digunakan.</div>
<div>
b. Langkah berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah berjalan secara normal ataupun mengalami <i>hang</i>, jika sistem mengalami <i>hang</i>, maka lakukan restart pada perangkat tersebut.</div>
<div>
c. Selanjutnya cek koneksi jaringan secara software dengan
perintah ping secara bertahap mulai dari node yang terdekat sampai pada
alamat internet.</div>
<div>
d. Jika terdapat koneksi yang terputus (<i>time out</i>), maka
lakukan pengecekan pada konfigurasi pada software mulai dari IP
Address, Gateway, DNS Server, NAT, Firewall dll. Dan pastikan semua
telah dikonfigurasi dengan benar.</div>
<div>
e. Jika masih belum ditemukan permasalahannya dan sudah
dipastikan tidak ada permasalahan instalasi dan konfigurasi yang kita
bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita mendapatkan akses internet,
mungkin permasalahan ada di pihak mereka.</div>
<div>
Secara global permasalahan dan indikasinya yang sering terjadi pada jaringan sebagai berikut :</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td>
<div align="center">
<b>NO</b></div>
</td>
<td>
<div align="center">
<b>PERMASALAHAN</b></div>
</td>
<td>
<div align="center">
<b>INDIKASI</b></div>
</td>
<td>
<div align="center">
<b>SOLUSI</b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
1</div>
</td>
<td>
<div>
Kerusakan pada NIC, Switch, Router, Modem dll</div>
</td>
<td>
<div>
Lampu indikator power mati</div>
</td>
<td>
<div>
Ganti perangkat</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
2</div>
</td>
<td>
<div>
Sistem pada switch, PC, Router dan Modem hang</div>
</td>
<td>
<div>
Lampu indikator kerja menyala terus menerus (tanpa berkedip)</div>
</td>
<td>
<div>
Restart perangkat</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
3</div>
</td>
<td>
<div>
Kesalahan setting IP Address</div>
</td>
<td>
<div>
Tidak bisa ping ke gateway / sesama network</div>
</td>
<td>
<div>
Seetting ulang IP Address</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
4</div>
</td>
<td>
<div>
Kesalahan setting Gateway</div>
</td>
<td>
<div>
Dapat ping ke sesama network tetapi tidak dapat ping ke luar network / WAN (internet)</div>
</td>
<td>
<div>
Setting ulang gateway</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
5</div>
</td>
<td>
<div>
Kesalahan setting DNS server</div>
</td>
<td>
<div>
Dapat ping ke alamat IP server tetapi tidak dapat ping ke alamat domain internet (misalnya google.com)</div>
</td>
<td>
<div>
Setting ulang DNS Server</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<div align="center">
6</div>
</td>
<td>
<div>
Kesalahan setting NAT</div>
</td>
<td>
<div>
Klien dapat ping ke gateway tetapi tidak dapat ping ke internet.</div>
</td>
<td>
<div>
Setting ulang NAT pada router</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div>
</div>
<div>
Disamping itu secara default pada firewall aktif sistem operasi
windows akan menutup paket ping yang masuk, sehingga komputer tersebut
dapat melakukan ping ke komputer lain, tetapi tidak bisa dijadikan
tujuan ping. Untuk praktek sebaiknya firewall dinonaktifkan terlebih
dahulu, agar dapat saling ping antar komputer (node).</div>
<div>
</div>
<div>
Selain itu pemahaman terhadap bandwith (lebar pita) yang kita
miliki ketika kita mendaftar sebagai pelanggan pada sebuah ISP untuk
mendapatkan akses internet / jaringan WAN juga sangatlah penting. Secara
umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :</div>
<div>
a. <b>Analog Bandwith</b> yaitu adalah perbedaan antara
frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang
frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik,
yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam
satu saat.</div>
<div>
b. <b>Digital bandwith</b> yaitu adalah jumlah atau volume
data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam
satuan bits per second tanpa distorsi (penyimpangan / utuh).</div>
<div>
Bandwith dalam jaringan komputer tergolong digital bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu <i>data transfer rate</i> ialah
jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik (node)
lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bits per
second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Sebuah
perusahaan ISP misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan <i>product</i>-nya
(paket internet) selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap
user yang menjadi haknya. Berikut contoh paket internet yang ditawarkan
oleh telkom speedy (<i>capture</i> tgl 25 Februari 2012 dari<i><a href="http://telkomspeedy.com/paket-harga" rel="nofollow">http://telkomspeedy.com/paket-harga</a></i>).</div>
<div align="center">
Gambar 2.1 <i>Contoh product paket internet telkom speedy</i></div>
<div>
Perhatikan salah satu contoh paket yang ditawarkan yaitu<b><i>Paket Chat dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream.</i></b><i> </i>Jika mendaftar
paket ini maka kita akan mendapatkan kecepatan downstream / download
(kecepatan transfer data dari internet menuju komputer kita) sebesar 1
Mbps / 1000 Kbps dan kecepatan upstream / upload (kecepatan transfer
data dari komputer kita menuju internet sebesar 256 kbps. Selain itu
sebuah ISP juga memiliki 2 type bandwith yang ditawarkan yaitu up to /
share dan dedicated.</div>
<div>
a. <b>Bandwith up to / share</b> adalah jenis bandwith yang
memiliki kecepatan maksimal (up to) sesuai yang ditetapkan dan biasanya
menggunakan rasio perbandingan 1:4 atau 1:8, artinya kecepatan
upload/upstream 1/4 atau 1/8 dari kecepatan download/downstream.</div>
<div>
<b><i>Hal ini dapat dianalogikakan sebagai berikut :</i></b></div>
<div>
Ada sebuah pipa ledeng dialokasikan untuk menyalurkan air sebesar
10.240 cc per detik (10 Mbps) dan dialokasikan untuk 160 pelanggan.
Setiap pelanggan dipasang keran induk dengan kemampuan mengalirkan air
sebesar 1.024 cc per detik (1 mbps).</div>
<div>
· Jika ke-160 pelanggan tersebut membuka kerannya secara
serentak maka masing-masing hanya mendapat 64 cc per detik (64 kbps);</div>
<div>
· Jika ada 40 pelanggan yang membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 256 cc per detik (256 kbps);</div>
<div>
· Jika ada 4 pelanggan yang membuka keran secara serentak
maka masing-masing mendapat 1.024 cc per detik (1 mbps) karena kemampuan
keran pelanggan hanya sebesar itu; dan seterusnya.</div>
<div>
Jadi kecepatan koneksi yang didapat seorang pelanggan tergantung
pada aktifitas pelanggan lainnya. Dengan begitu para pelanggan harus
memaklumi kalau pada jam-jam sibuk hanya mendapatkan kecepatan koneksi
yang kurang memuaskan.</div>
<div>
Telkom speedy menggunakan type ini, sehingga berapapun bandwith
yang didapatkan kliennya tidak dapat di komplain, karena memang
kontraknya demikian.</div>
<div>
b. <b>Bandwith Dedicated</b> yaitu jenis bandwith yang
memiliki perbandingan rasio 1:1 dan dengan kecepatan yang lebih terjamin
sesuai yang ditawarkan dalam kontrak. Jika Anda membeli kecepatan
koneksi tertentu, misalnya 1 Mbps, untuk dipakai sendirian maka Anda
dijamin (secara relatif) mendapatkan kecepatan sebesar itu. Penggunaan
secara sendirian disebut CIR (<i>Committed Information Rate</i>) 1:1.
Boleh jadi anda membeli kecepatan koneksi 1 Mbps tapi dibagi 2 dengan
pelanggan yang lainnya (CIR 1:2), itu artinya kecepatan yang dijamin
untuk anda adalah 512 kbps tetapi memungkinkan anda mendapat 1.024 kbps
(1 mbps) jika kebetulan pelanggan lain tersebut tidak sedang melakukan
aktifitas. Jika bandwith yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang
ditawarkan maka kita berhak mengajukan komplain kepada ISP tersebut.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01157676046807492149noreply@blogger.com1